Mengenal SWGDE Sebagai Pedoman Dan Standar Ilmiah Bukti Digital

WGDE atau Scientific Working Group on Digital Evidence adalah kelompok kerja ilmiah yang dibentuk untuk memberikan panduan dan standar dalam bidang bukti digital. SWGDE didirikan dengan tujuan utama mengembangkan pedoman dan standar ilmiah yang dapat digunakan oleh komunitas forensik digital. Fokus utamanya adalah pada pengembangan metodologi analisis bukti digital yang andal dan baku.

SWGDE berfungsi sebagai forum bagi para ahli forensik digital untuk berkolaborasi, bertukar informasi, dan mengembangkan praktik terbaik di bidang analisis bukti digital. SWGDE dapat memberikan pandangan ahli untuk membantu pembentukan kebijakan pada lembaga penegak hukum terkait dengan penggunaan dan interpretasi bukti digital. SWGDE menyediakan sumber daya dan dukungan untuk komunitas forensik digital termasuk pelatihan, seminar, dan panduan praktis yang diperbarui secara berkala yang bisa diakses melalui

https://www.swgde.org/documents/published-complete-listing.

Berikut adalah review panduan SWGDE yang bisa kita gunakan sebagai panduan penanganan barang bukti.
Best Practices for Maintaining the Integrity of Imagery.

Pembahasan
Integritas data pada gambar merujuk pada keadaan di mana gambar tersebut tidak mengalami perubahan atau manipulasi yang tidak sah selama proses penyimpanan, pengiriman, atau pengolahan. Pentingnya integritas data pada gambar terletak pada kepastian bahwa gambar yang diamati atau digunakan sebagai bukti forensik adalah representasi yang akurat dari keadaan aslinya. Maka diperlukan panduan mengenai permasalahan:
1. Apa yang dapat mempengaruhi integritas.
2. Metode spesifiknya menjaga integritas.
3. Metode untuk mengevaluasi integritas citra digital.

Poin Penting
Batasan Pembahasan :
1. Bukan sebagai panduan prosedur.
2. Hanya sebagai pengetahuan dasar bagaimana proses evaluasi integritas citra digital

Ada beberapa proses penting dalam proses mengevaluasi integritas citra digital:
Imagery Integrity (Integritas Citra)
Imagery Integrity merujuk pada keadaan di mana suatu citra atau gambar tetap utuh dan tidak mengalami perubahan atau manipulasi yang tidak sah selama proses penyimpanan, pengiriman, atau pengolahan. Memastikan integritas citra penting dalam mempertahankan keaslian dan keandalan informasi visual.

Integrity Verification (Verifikasi Integritas)
Integrity Verification adalah proses memastikan bahwa data atau informasi tetap tidak berubah atau tidak dimanipulasi selama proses tertentu. Dalam konteks forensik digital atau keamanan informasi, verifikasi integritas melibatkan penggunaan metode seperti tanda tangan digital atau hash untuk memverifikasi bahwa data tetap utuh.

Authentication (Autentikasi)
Autentikasi adalah proses verifikasi keaslian atau keabsahan suatu entitas, seperti pengguna, perangkat, atau informasi. Dalam konteks citra atau gambar, autentikasi melibatkan memastikan bahwa gambar tersebut berasal dari sumber yang sah dan tidak mengalami pemalsuan atau manipulasi.

Provenance (Asal Usul)
Provenance atau Asal Usul merujuk pada catatan atau jejak yang melacak sejarah suatu objek atau informasi, termasuk bagaimana objek atau informasi tersebut dibuat, diubah, atau dipindahkan. Dalam konteks citra, provenance mencakup informasi terkait waktu pengambilan gambar, perangkat yang digunakan, dan segala perubahan yang mungkin terjadi selama prosesnya. Provenance penting dalam memahami konteks dan keandalan suatu informasi.

Sudut Pandang

Proses menjaga integrasi file gambar berawal dari mulai akuisisi sebuah file ke lab. Dalam proses evaluasi sebuah gambar akan menggunakan software yang ada kemungkinan bisa berubah informasi data. Maka setiap melakukan tindakan melakukan hashing ada kegiatan mutlak yang harus dilakukan. Karena nilai hash akan menjadi data yang akan selalu dipertanyakan dalam proses interpretasi data.

Untuk menjaga integrasi maka wajib melakukan working copy sebagai bahan yang digunakan untuk melakukan proses forensika digital. Sehingga data asli hasil akuisisi akan tetap terjaga keaslian datanya yang bisa digunakan untuk perbandingan nilai hash jika diperlukan. Berikut ada diagram bagaimana penerapan working copy.

Kesimpulan Menarik
Dalam proses forensika digital sebuah gambar ada faktor yang menentukan hasil reporting atau pembuatan laporan:

Kompresi
– Hilang/Perubahan Metadata
– Dokumentasi Tidak Tepat saat Pembuatan/Pengambilan
– Perangkat Lunak/Perangkat Tua
– Sifat Proprietary Perangkat Lunak
– Akses Data

Cara Menjaga Integritas
– Dokumentasi Tertulis
– Keamanan Fisik/Lingkungan
– Salinan Redundant
– Keamanan (WAN/LAN)
– Penyimpanan oleh Pihak Ketiga
– Tanda Tangan Digital
– Watermarking
– Enkripsi

Metode Mengevaluasi Integritas
– Verifikasi Hash
– Verifikasi Visual

Proses dekripsi apakah menghasilkan nilai hash dan verifikasi visual sesuai file asli


Technical Overview for Forensic Image Comparison

Pembahasan
Cara Menemukan alat bukti menggunakan perbandingan gambar pada Forensik Digital. Dalam proses investigasi digital Fotografi dapat digunakan sebagai bahan perbandingan pelaku melalui foto masa lalu. Untuk memvalidasi apakah pelaku merupakan adalah sama bisa menggunakan perbandingan foto iris pada mata. Diperlukan multi disiplin ilmu untuk mengungkap sebuah kasus menggunakan metode perbandingan foto.

Poin Penting
Dalam proses perbandingan foto pada forensika digital ada ketentuan penting yang harus diperhatikan dan dikaji dalam mengungkap sebuah kasus:
1. Karakteristik Individu atau Objek
2. Kondisi Gambar
3. Ketersediaan Model Statistik sebagai contoh ada gambar iris mata yang bisa diproses.

Sudut Pandang

Dalam proses mengungkap sebuah alat bukti dapat menggunakan teknik perbandingan foto. Sebuah gambar memiliki 3 karakteristik. Dalam foto terdapat objek fotografi yang bisa dikaji tentang ada apa saja, dimana lokasi yang bisa dikaitkan dengan kejadian TKP. Sebagai contoh pencocokan pelaku kasus penembakan presiden Kennedy melalui foto masa lalu diduga pelaku melalui foto senjata yang dipegang dan proyektil peluru di lokasi kejadian. Semakin jelas kondisi gambar yang digunakan perbandingan akan semakin memudahkan proses pengungkapan sebuah kasus karena akan banyak objek yang bisa dijadikan model statistik.

Hasil sebuah pengungkapan kasus menggunakan perbandingan foto akan ditentukan dari aspek pendukung sebagai berikut:
1. Pendidikan dan Pelatihan Investigator
2. Peralatan dan Perangkat Lunak
3. Kolaborasi dengan Profesional
4. Pemahaman Terhadap Ekspektasi Hukum

Kesimpulan Menarik
Teknik Identifikasi Wajah
Analisis perbandingan gambar dapat melibatkan penggunaan teknologi pengenalan wajah untuk mengidentifikasi individu dalam berbagai gambar. Ini dapat memiliki implikasi besar dalam penyelidikan kriminal dan keamanan.

Penggunaan Algoritma dan Machine Learning

Dalam forensik digital, penggunaan algoritma dan machine learning dapat mempercepat proses perbandingan gambar. Pembelajaran mesin dapat membantu mendeteksi pola atau kesamaan yang sulit diidentifikasi oleh mata manusia saja.

Rekonstruksi Digital

Studi ini mungkin melibatkan upaya untuk merekonstruksi kejadian atau objek dalam gambar untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik. Teknik ini dapat membantu penyelidik untuk membangun narasi yang lebih lengkap dari bukti yang ada.

Analisis Jejak Digital

Proses ini dapat melibatkan analisis jejak digital yang ditinggalkan oleh gambar, seperti informasi waktu, tempat, dan perangkat yang digunakan untuk pengambilan gambar. Ini dapat membantu dalam pembentukan urutan kejadian atau alur waktu.

Keterlibatan Interdisipliner

Forensik digital seringkali melibatkan kerja sama antara ahli forensik, ilmuwan komputer dan ahli grafis untuk memaparkan hal apa yang terjadi melalui perbandingan foto.

Keamanan dan Privasi

Penerapan teknologi perbandingan gambar dalam forensik digital juga menimbulkan pertanyaan isu seputar privasi dan keamanan data. Penggunaan foto bisa masuk dalam kegiatan melanggar privasi.

Refrensi:
https://www.swgde.org/documents/published-complete-listing
https://drive.google.com/file/d/10wuCTEZJcMiqiS3Blp1iZgoW22BhlrwJ/view
https://drive.google.com/file/d/1m7WO40YJld7i4Aue4JmsHW7OBsN5Bl9r/view?usp=sharing